Membaca Alam Raya

Sebuah Puisi tentang Ilmu dan Pandangan Alam

Dalam alam raya, kita membaca
Antara realitas wujud keseluruhan
Dengan alam pikiran, mesti ada jembatan
Bahwa ilmu pengetahuan alam
Berlandaskan pada pandangan alam
Yang mengejawantah ke dalam paradigma
Dan menghubungkannya dengan amatan

Paradigma itu jadi sabuk perlindungan
Memagari pandangan alam dari pembengkokan
Mengarahkan pembentukan disiplin bidang
Teori berakar pada asumsi dasar
Asumsi berpangkal pada keyakinan dasar
Konsep-konsep pokok dalam keyakinan
Diberikan warna oleh pandangan alam

Pandangan alam menjiwai ilmu pengenalan
Pengenalan membimbing ilmu pengetahuan
Pengetahuan menuntun rasa dan penilaian
Penilaian dan rasa merembesi kepribadian
Kepribadian mewujud dalam kehidupan
Dalam jamaah menjadi kanun dasar
Di jawatan memberi corak ke reka artifisial

Maka bahayalah beralam pandang sekular
Banyak abai metafisika dan terjerat material
Terkungkung realitas sebatas kebendaan
Hakikat hanya sandar pada indra dan nalar
Nilai kebajikan tiada punya ketetapan standar
Buruk-baik, sesat-sahih, salah-benar tertukar-tukar
Rugi dunia, akhirat papa, digari kafir tiada sadar

Ilmu pengetahuan dibingungkan oleh kekeliruan
Rasa dan karsa disesatkan oleh kejahilan
Pemahaman menyimpang dari ilmu yang benar
Masyarakat terbenam dalam kekacauan
Kezaliman-penindasan dianggap normal
Pemimpin palsu banyak bermunculan
Peradaban dihempaskan pada reruntuhan

Kemana lagi mesti dicari, jawaban pasal pelik ini?
Daftar elemen dihafal mahir, integral lipat dapat dipikir
Mubazir saja wawasan membanjir, bila falsafah sains tergelincir
Arah mendidik yang telah mungkir, mesti ditasdik sadik dan tahkik
Jalankan koreksi sistem metafisik, geser paradigma kembali sidik
Epistemologi, logika, dan etik; ontologi, estetika, dan teknik
Perlu dipandu oleh pandangan alam Islam yang otentik

Oleh M. Miftahul Firdaus, peneliti Shuffah Institute